Menantang Pemikiran Umum
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar di tengah kerumunan, datanglah sekelompok orang yang ingin membawa anak-anak mereka kepada-Nya agar Dia memberkati mereka. Namun, para murid yang tidak memahami hati Yesus melarang mereka. Kejadian ini tercatat dalam Injil Matius 19:13-15:
“Lalu dibawa orang anak-anak kecil kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; tetapi murid-murid itu menegur mereka. Namun, Yesus berkata: ‘Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku dan jangan menghalangi mereka, sebab orang-orang yang seperti dialah yang empunya Kerajaan Surga.’ Dan Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka, lalu Ia pergi dari situ.”
Melalui teks ini, kita diajak untuk merenungkan banyak hal terkait dengan sikap, perlakuan, dan pemahaman kita terhadap anak-anak dan spesifiknya, cara kita memahami Kerajaan Allah.
Mengapa Anakanak?
Salah satu hal yang menarik dalam kisah ini adalah perhatian Yesus terhadap anak-anak. Dalam masyarakat pada masa itu, anak-anak sering kali dipandang sebelah mata. Mereka bukanlah individu yang signifikan dalam struktur sosial dan sering kali diabaikan. Namun, Yesus justru menunjukkan bahwa anak-anak memilki tempat yang sangat penting dalam Kerajaan Allah.
Penegasan Yesus
Yesus menegaskan bahwa anak-anak bukan hanya sekadar titipan, tetapi juga mempunyai nilai yang tak ternilai. “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku,” kata-Nya. Ini adalah pernyataan yang menantang norma sosial saat itu. Yesus menunjukkan bahwa setiap individu, tidak peduli seberapa muda mereka, memiliki akses kepada-Nya dan berhak mendapatkan berkat-Nya.
Menjadi Teladan
Di zaman modern, pandangan kita terhadap anak-anak juga sering kali dipengaruhi oleh pendekatan pragmatis. Kita kadang-kadang mengabaikan kehadiran mereka, menganggapnya sebagai gangguan dalam konteks yang lebih serius. Namun, melalui kisah ini, Yesus mengajak kita mengubah perspektif tersebut. Anak-anak adalah sumber kekuatan, kepolosan, dan kepercayaan. Mereka bisa menjadi teladan dalam iman kita, sebagaimana kata Yesus bahwa kita harus menjadi seperti anak kecil untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga (Matius 18:3).
Relevansi dengan Kehidupan Sehari-Hari
Lalu, bagaimana kita bisa menerapkan pesan ini dalam kehidupan sehari-hari kita? Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:
1. Memberi Ruang untuk Anak-Anak
Kita harus memberikan ruang bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam komunitas kita. Ini bisa melalui keikutsertaan mereka dalam kegiatan gereja, seperti kelas sekolah Minggu, pelayanan sosial, atau proyek gereja lainnya. Dengan cara ini, mereka tidak hanya bisa belajar tentang Tuhan, tetapi juga merasakan kasih dan dukungan dari yang lebih tua.
2. Menghargai Setiap Individu
Setiap anak adalah unik dan memiliki potensi yang luar biasa. Kita perlu menghargai setiap individu tanpa memandang umur, status sosial, atau latar belakang mereka. Dengan menjunjung tinggi nilai setiap anak, kita juga akan mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan pemerhatian terhadap mereka.
3. Mengajarkan Nilai-nilai Kristiani
Sebagai orang dewasa, tanggung jawab kita adalah untuk mengenalkan anak pada nilai-nilai Kristiani. Kita bisa mengajarkan mereka tentang kasih, pengampunan, dan kejujuran melalui teladan yang kita berikan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui interaksi kita dengan mereka, kita bisa menanamkan nilai-nilai tersebut dan mengajarkan mereka untuk menjadi generasi yang mencintai Tuhan.
4. Menjadi Pendengar yang Baik
Anak-anak memiliki cara berpikir yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Kita perlu menjadi pendengar yang baik untuk apa yang mereka rasakan dan alami. Dengan mendengarkan mereka, kita bisa memahami dunia mereka yang terkadang terasa asing bagi kita. Ini juga akan membantu kita untuk lebih menyayangi dan membimbing mereka dalam iman.
5. Doa dan Penyertaan
Terakhir, jangan lupakan kekuatan doa. Berdoalah untuk anak-anak kita dan untuk anak-anak di sekitar kita. Mintalah Tuhan untuk melindungi mereka, memberi mereka kebijaksanaan, dan menanamkan kasih-Nya dalam hati mereka. Ketika kita berdoa bagi mereka, kita berpartisipasi dalam membawa karya Tuhan dalam hidup mereka.
Kesimpulan
Dalam Matius 19:13-15, Yesus mengingatkan kita tentang pentingnya memandang anak-anak sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Kerajaan Allah. Pesan-Nya sangat relevan dan menggugah kita untuk tidak hanya melindungi dan mendukung anak-anak, tetapi juga untuk belajar dari mereka.
Mari kita terus menggali makna dari firman Tuhan ini dan menerapkannya dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan memberikan kasih dan perhatian yang layak kepada setiap anak, kita bukan hanya membantu mereka tumbuh baik secara fisik dan spiritual, tetapi juga membangun generasi yang penuh dengan iman dan kasih kepada Tuhan.
Sebagai penutup, marilah kita ingat bahwa dalam hati anak-anak terdapat kemurnian dan keterbukaan yang seharusnya menjadi inspirasi bagi kita sebagai orang dewasa. Dengan cara itu, kita tidak hanya mentransmisikan nilai-nilai Kristiani kepada mereka, tetapi juga merefleksikan cinta dan kasih Kristus dalam setiap tindakan dan keputusan kita.