Pernahkah Anda mempertanyakan makna dari peristiwa-peristiwa di sekitar kita dan bagaimana hal itu berhubungan dengan iman kita? Dalam Markus 13:3-13, kita ditemukan pada saat Yesus menjelaskan kepada murid-murid-Nya mengenai peristiwa akhir zaman yang akan datang. Khotbah dan renungan atas ayat ini mengajak kita untuk merenungkan, berani mempertanyakan, dan mencari pemahaman lebih dalam tentang konteks spiritual yang tidak hanya relevan pada masa itu, tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari.
Di dalam konteks tulisan Markus, kita melihat Yesus yang sedang berbicara di atas Bukit Zaitun dengan para murid-Nya. Mereka mulai bertanya tentang lambang-lambang akhir zaman, tentang kehancuran bait Allah, dan tanda-tanda apa yang akan menyertai kedatangan-Nya kembali. Yang menjadi fokus utama dalam perikop ini adalah peringatan agar kita tidak terjebak dalam kebingungan dan kekhawatiran ketika mendengar suara dan berita yang mungkin mengoyak keyakinan kita terhadap iman.
Markus 13:5-6 mengatakan, “Lihatlah, jangan ada orang yang menyesatkan kamu. Banyak orang akan datang atas nama-Ku dan berkata: ‘Akulah Dia!’ Dan banyak orang yang akan menyesatkan.” Dalam dunia yang serba cepat dan penuh informasi ini, kita diperhadapkan dengan begitu banyak perspektif yang bisa membuat kita ragu terhadap kebenaran. Pesan ini mengingatkan kita untuk tetap teguh dan waspada, tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Kita hidup di zaman yang sangat terbuka dengan informasi. Ini adalah waktu di mana banyak orang mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hidup mereka. Namun, sering kali dalam pencarian itu, mereka jatuh ke dalam pelukan ajaran yang salah. Yesus mengisyaratkan bahwa dalam pencarian kebenaran, kita harus berpegang pada iman kita dan mendalami apa yang diajarkan-Nya. Ini adalah tantangan bagi kita untuk secara aktif mencari pemahaman yang lebih dalam tentang iman kita sendiri, dan tidak hanya mengandalkan kalimat atau pengajaran orang lain.
Dalam pasal ini, Yesus juga memperingatkan tentang perang, kelaparan, dan bencana yang akan terjadi. Dia berkata di Markus 13:7-8, “Apabila kamu mendengar deru perang dan berita tentang perang, janganlah kamu gelisah, sebab semuanya itu harus terjadi; tetapi itu belum lah akhir.” Kita sering kali merasa cemas dan khawatir ketika mendengar berita yang mengguncang hati dan pikiran kita. Namun, kita diingatkan bahwa semua ini adalah bagian dari perjalanan hidup dan sejarah manusia yang tidak terpisahkan dari rencana Tuhan.
Namun, ada satu hal yang sangat penting untuk kita perhatikan. Ketika Yesus menyatakan bahwa ini adalah awal dari kesakitan, Dia juga mengingatkan kita bahwa Tuhan tetap berdaulat atas segala sesuatu. Dalam kerumitan dan kesusahan yang dihadapi dunia saat ini, tetap ada keyakinan akan pemulihan dan harapan di dalam Kristus. Sebagai jemaat, kita diajak untuk terus berdoa dan mendukung satu sama lain, mengingatkan bahwa di tengah penderitaan, Tuhan akan menyertai kita.
Yesus menekankan pentingnya ketahanan dalam iman ketika Dia berlanjut untuk berkata dalam Markus 13:9-10, “Tetapi kamu ini haruslah waspada; kamu akan diserahkan kepada sinagoga-sinagoga dan akan dihukum. Dan kamu akan dihadapkan kepada penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, untuk menjadi kesaksian bagi mereka. Dan perlu supaya Injil diberitakan dulu kepada semua bangsa.” Dari sini, kita bisa melihat bahwa tantangan dalam hidup beriman sering kali berkaitan dengan panggilan kita untuk bersaksi. Kita tidak hanya hidup untuk diri kita sendiri, tetapi kita dipanggil untuk berbagi Injil dengan seluruh bangsa.
Dalam menghadapi berbagai tantangan, Yesus mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian. Dia berjanji di Markus 13:11, “Apabila mereka mengajak kamu untuk menyerahkan kesaksian, janganlah kamu khawatir sebelumnya tentang apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang diberikan kepadamu pada saat itu juga; sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.” Ini adalah janji yang menenangkan. Ketika kita menghadapi situasi sulit, kita dapat mengandalkan bimbingan dan pertolongan Roh Kudus untuk memberikan kita kata-kata yang tepat dan ketenangan hati dalam kesulitan.
Hakikat dari pesan Markus 13:3-13 adalah bahwa kita harus tetap berpegang pada iman, waspada terhadap ajaran-ajaran yang tidak benar, bersaksi tentang kebenaran Injil, dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Dengan semangat ini, kita bisa menjawab tantangan zaman ini dengan keyakinan dan keberanian. Sesuai dengan tema yang kita bahas, di dalam tantangan yang muncul dalam hidup sehari-hari, kita selaku jemaat diajak untuk merenungkan dan mengekspresikan iman kita secara aktif.
Pesan penting dari kitab Markus ini juga relevan dengan konteks kehidupan kita saat ini. Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi dan ketidakpastian, kita harus menjadi sumber terang dan garam di tengah masyarakat. Menghadapi berita buruk, perang, atau bahkan bencana alam, kita sebagai umat Kristiani dituntut untuk tetap tegar dan menjadi saksi akan kasih dan kuasa Tuhan yang hidup dalam kehidupan kita.
Akhirnya, sebagai jemaat yang berkomitmen untuk merenungkan Khotbah Markus 13:3-13, mari kita ambil waktu untuk merenung tentang tantangan di dalam hidup ini dan bagaimana kita bisa berkontribusi di tengah dunia yang membutuhkan cinta dan harapan. Mari kita bersama-sama berdoa, mendukung satu sama lain, dan menghidupi Injil dalam tindakan nyata, agar menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.