Home » Renungan » Khotbah Dan Renungan Markus 1:14-20

Khotbah Dan Renungan Markus 1:14-20

No comments

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sebuah tema yang penuh makna, yaitu Khotbah dan Renungan dari Markus 1:14-20. Ayat-ayat ini tidak hanya menggambarkan panggilan Yesus kepada para murid-Nya, namun juga mengajak kita untuk merenungkan pemahaman kita tentang panggilan dan komitmen dalam kehidupan iman kita sehari-hari. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tantangan seperti sekarang ini, kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan lupa untuk mendengarkan suara Tuhan yang memanggil kita untuk mengikuti-Nya.

Pada bagian ini, Yesus memulai pelayanan-Nya setelah mendengar berita mengenai Yohanes Pembaptis yang ditangkap. Dia mengumumkan Injil Kerajaan Allah dan memanggil orang-orang untuk bertobat, serta percaya kepada berita baik yang Ia bawa. Dalam Markus 1:17, Yesus berkata, “Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Ini adalah salah satu undangan yang paling menantang dan signifikan yang pernah ada dalam perjalanan iman seseorang.

Memahami konteks sosial dan budaya pada zaman itu sangat penting untuk meresapi teks ini. Para murid yang dipanggil oleh Yesus adalah nelayan, orang-orang yang bekerja keras di pantai Laut Galilea. Ketika Yesus memanggil mereka, Dia meminta mereka untuk meninggalkan pekerjaan dan kehidupan yang mereka kenal. Ini bukanlah panggilan yang sederhana, melainkan sebuah tantangan untuk meninggalkan zona nyaman demi sebuah misi yang lebih besar. Hal ini mengajak kita untuk merenungkan apa arti meninggalkan sesuatu yang kita kenal demi mengikuti kehendak Tuhan.

Panggilan untuk mengikut Yesus adalah sebuah undangan untuk terlibat dalam pekerjaan-Nya. Yesus tidak memanggil mereka hanya untuk menjadi pengikut belaka, tetapi untuk menjadi bagian aktif dari misi-Nya di dunia. “Aku akan menjadikan kalian penjala manusia” adalah panggilan yang mengubah kehidupan mereka selamanya. Ketika seseorang mengikuti Yesus, ia tidak hanya mendapatkan keselamatan, tetapi juga diundang untuk menjadi alat bagi Tuhan dalam membawa orang lain kepada-Nya.

Mari kita renungkan bagaimana keadaan kita saat ini. Apakah kita mendengar panggilan Tuhan dalam hidup kita? Atau adakah kita terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hari sehingga kita melewatkan suara-Nya? Ketika Yesus memanggil para nelayan itu, mereka segera meninggalkan jala dan mengikuti-Nya. Ini mengajarkan kita tentang sikap responsif terhadap panggilan-Nya. Allah tidak hanya memanggil kita dalam kondisi yang ideal, tetapi sering kali dalam ketidakpastian dan tantangan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering dihadapkan pada pilihan antara mengutamakan kenyamanan pribadi dengan mengikuti panggilan Tuhan. Menjadi penjala manusia bukan hanya tentang membawa orang datang ke gereja, tetapi juga tentang bagaimana kita mencerminkan karakter Kristus dalam lingkungan kita. Hal ini dapat dimulai dari tindakan kecil, seperti menunjukkan kasih, berbagi pengharapan, dan menjadi teladan di tempat kerja atau sekolah.

Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana respon para murid. Setelah Yesus memanggil mereka, mereka menanggapi dengan kepercayaan dan kesediaan. Mereka tidak mengajukan pertanyaan demi pertanyaan, melainkan langsung meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus. Ini adalah bentuk iman yang luar biasa. Dalam iman kita, sering kali kita mencari kepastian sebelum mengambil langkah. Namun, di sini, Yesus mengajak kita untuk berjalan dalam iman, meski dalam ketidakpastian.

Integrasi iman ke dalam tindakan sehari-hari sangatlah penting. Panggilan Yesus untuk mengikut-Nya adalah suatu proses yang berkelanjutan. Tidak cukup hanya mengikuti-Nya pada momen tertentu; kita perlu terus menerus mendengarkan, belajar, dan melayani. Mungkin kita tidak semua dipanggil menjadi pendeta atau misionaris, tetapi kita semua dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di kehidupan kita masing-masing.

Dalam Markus 1:15, Yesus mengumumkan, “Waktunya sudah genap dan Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” Pesan ini sangat relevan sampai hari ini. Kita hidup di zaman di mana banyak orang membutuhkan pengharapan dan tujuan. Tugas kita adalah memberitakan Injil dan merepresentasikan Kerajaan Allah di bumi ini. Kita ditugaskan untuk menjadi terang dan garam dunia, membawa perubahan dalam lingkungan sekitar kita.

Menarik untuk dicatat bahwa Yesus tidak hanya memanggil individu yang sudah terlatih atau yang berpangkat tinggi. Dia memilih mereka yang tampaknya biasa, mungkin bahkan kurang layak menurut pandangan manusia. Ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki nilai di mata Tuhan dan dipanggil untuk tujuan yang mulia. Dalam melayani, kita harus membangun kerendahan hati dan menyadari bahwa semua orang dapat digunakan oleh Tuhan.

Akhir kata, renungan kita hari ini mengajak kita untuk berpikir kembali tentang apa artinya mengikut Yesus. Ini adalah panggilan untuk berkomitmen, meninggalkan kenyamanan, dan terlibat dalam misi-Nya. Mari kita selalu bersedia untuk mendengar panggilan Tuhan dan siap untuk merespon-Nya, bahkan jika itu berarti meninggalkan sesuatu yang kita cintai untuk sesuatu yang lebih besar. Kita adalah generasi yang dipanggil untuk menjadi penjala manusia, menggandeng tangan dalam perjalanan iman kita, dan membagikan berita Injil kepada dunia.

Semoga renungan ini dapat menginspirasi dan mendorong kita semua untuk hidup dalam panggilan yang telah Tuhan tetapkan. Marilah kita terus berusaha menjadi pengikut Kristus yang setia, siap untuk menyebarkan kasih dan kebaikan di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Share this:

[addtoany]

Leave a Comment