Home » Renungan » Khotbah Dan Renungan Markus 16:19-20

Khotbah Dan Renungan Markus 16:19-20

No comments

Menantang pemikiran umum, khotbah adalah satu cara yang efektif untuk menggugah hati dan pemikiran umat dalam merenungkan firman Tuhan. Salah satu teks yang menarik untuk direnungkan adalah Markus 16:19-20. Dalam pasal ini, kita menemukan sebuah gambaran yang luar biasa tentang karya Kristus dan misi yang diberikan kepada para pengikut-Nya. Mari kita telaah bersama tentang pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari ayat ini dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Markus 16:19-20 tercatat, “Setelah Tuhan Yesus berbicara dengan mereka, Ia terangkat ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah. Dan mereka pergi memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dengan mereka dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” Ayat ini tidak hanya menggambarkan peristiwa kenaikan Yesus, tetapi juga menunjukkan misi yang diberikan kepada para murid-Nya dan janji bahwa Tuhan akan menyertai mereka dalam pengutusan tersebut.

Sebelum kita menjelajahi lebih jauh, penting untuk memahami konteks di balik ayat-ayat ini. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menunjukkan diri kepada para murid-Nya selama empat puluh hari, memberikan mereka petunjuk dan pengajaran tentang Kerajaan Allah. Ini menjadi waktu yang penting untuk mempersiapkan mereka bagi tugas yang akan datang. Kenaikan Yesus ke sorga bukanlah akhir dari pelayanan-Nya, melainkan awal dari pelayanan yang baru bagi murid-murid-Nya.

Kenaikan Yesus menjadi momen transisi yang berdampak besar bagi para pengikut-Nya. Dalam peristiwa ini, kita melihat dua aspek penting: pertama, pengangkatan Yesus yang menegaskan kuasa dan otoritas-Nya sebagai Tuhan, dan kedua, pengutusan para murid untuk melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi. Ini memunculkan tantangan untuk setiap kita sebagai jemaat: bagaimana kita dapat menjadi penerus misi Kristus di dunia ini?

Ketika Yesus duduk di sebelah kanan Allah, ini melambangkan posisi tertinggi dan kehormatan yang diberikan kepada-Nya. Dengan posisi ini, Yesus berfungsi sebagai Pengantara antara Allah dan manusia. Hal ini mengingatkan kita bahwa semua aktivitas kita dalam pelayanan harus selalu berlandaskan kepada kuasa Tuhan. Kita tidak melakukannya dengan kekuatan atau kebijaksanaan kita sendiri, tetapi dengan pengandalan sepenuhnya kepada-Nya. Ini adalah fondasi yang sangat penting agar kita tidak kehilangan arah dalam menjalani peranan kita.

Selanjutnya, kita diperintahkan untuk pergi dan memberitakan Injil ke segala penjuru. Ini adalah panggilan untuk menjadi saksi-saksi Kristus. Pada zaman ini, banyak orang menganggap bahwa memberitakan Injil adalah tugas khusus bagi pendeta atau pemimpin gereja. Namun, sebenarnya, setiap orang percaya memiliki tanggung jawab yang sama untuk menyebarkan kabar baik tentang Yesus. Apa pun profesi atau latar belakang kita, kita dipanggil untuk menjadi terang dalam kegelapan.

Saat kita menjalani hidup sehari-hari, merenungkan apa yang telah Yesus lakukan bagi kita, kita diingatkan untuk menunjukkan kasih-Nya kepada orang lain. Ini bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti menunjukkan kebaikan dan perhatian kepada mereka yang ada di sekitar kita. Setiap interaksi adalah kesempatan untuk mencerminkan karakter Kristus dan menyebarkan kasih-Nya kepada orang lain. Renungkanlah, seberapa sering kita melewatkan kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain di tengah kesibukan dan rutinitas kita?

Ketika kita memberitakan Injil, Markus 16:19-20 menekankan bahwa Tuhan turut bekerja dengan kita. Janji ini memberi kita keyakinan bahwa kita tidak sendiri dalam tugas ini. Saat kita memberitakan firman-Nya, Tuhan akan menyertai kita, memberi kuasa dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan-Nya. Hal ini seharusnya memotivasi kita untuk tidak takut atau ragu dalam berbagi iman kita. Kita memiliki Tuhan yang setia yang bekerja melalui kita.

Tanda-tanda dan mujizat yang menyertai pengutusan para murid merupakan tanda bahwa Allah bekerja dalam dan melalui mereka. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kita menjalani misi kita dengan iman, Tuhan akan memberikan konfirmasi atas pekerjaan kita. Kita mungkin tidak selalu menyaksikan tanda-tanda ajaib, tetapi kita akan melihat dampak hidup yang diubah, hubungan yang diperbaiki, dan kebangkitan iman dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita.

Dalam membagikan Injil, penting bagi kita untuk tetap terhubung dengan firman Tuhan dan Roh Kudus. Kita memerlukan hikmat dan petunjuk-Nya dalam setiap langkah, di mana pun kita berada. Berdoalah agar Tuhan memberi kita kesempatan untuk berbagi tentang kasih-Nya dan bekerja dalam hidup kita. Setiap perkataan yang kita ucapkan dan setiap tindakan yang kita lakukan harus mencerminkan Injil yang kita percayai. Saat kita melakukannya, kita akan menjadi agen-agen perubahan di tengah masyarakat yang membutuhkannya.

Akhirnya, mari kita ingat bahwa kita memiliki sebuah misi yang agung. Misi ini bukan hanya untuk mengumpulkan jemaat di dalam gedung gereja, tetapi untuk menjangkau orang-orang di luar sana yang belum mengenal Kristus. Kita dipanggil untuk membawa terang ke tempat-tempat yang gelap dan menjadi garam yang memberi rasa dalam kehidupan ini. Tantangan ini bukanlah hal yang mudah, tetapi kita diingatkan kembali dalam Markus 16:19-20 bahwa kita tidak sendiri. Yesus berjanji untuk menyertai kita. Ayo, kita tinggalkan zona nyaman kita dan mulai ambil langkah menuju perutusan yang telah Tuhan percayakan kepada kita.

Share this:

[addtoany]

Leave a Comment