Pendahuluan
Dalam hidup ini, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa akan makna sejati dari keberadaan kita di dunia ini. Hidup dalam terang dan memberikan pengaruh positif kepada orang lain adalah panggilan bagi setiap orang percaya. Ayat Matius 5:16 menantang pemikiran umum yang sering kali mengarahkan kita untuk bersikap egois dan mementingkan diri sendiri. Dalam khotbah ini, mari kita merenungkan makna dari “biarlah terangmu bercahaya di depan orang-orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16, TB).
Menyala Dalam Kegelapan
Ketika Yesus mengatakan untuk membiarkan terang kita bersinar, Ia menginginkan agar setiap orang percaya menjadi terang di tengah kegelapan dunia. Kegelapan dapat diartikan sebagai dosa, kebencian, dan kepalsuan yang merajalela dalam masyarakat kita. Dalam konteks ini, terang yang dimaksudkan adalah karakter Kristus yang terlihat dalam perbuatan kita sehari-hari.
Refleksi Diri
Pertanyaannya adalah, apakah kita sebagai orang percaya sudah merefleksikan terang Kristus di dalam hidup kita? Apakah tindakan kita sehari-hari mencerminkan nilai-nilai Kristiani yang Realistis di mata masyarakat? Kebanyakan orang, ketika mendengar tentang menjadi terang, cenderung berpikir bahwa itu adalah sebuah tugas yang berat. Namun, menjadi terang tidak harus dimulai dengan sesuatu yang besar. Tindakan kecil, seperti memberi senyuman, membantu sesama, atau berbagi berkat, dapat membuat perbedaan yang signifikan.
Pengaruh Terhadap Orang Lain
Saat terang Kristus bersinar melalui tindakan kita, kita memberi dampak positif kepada orang lain. Matius 5:16 menegaskan bahwa perbuatan baik kita dapat mengarahkan orang lain untuk memuliakan Tuhan. Dalam dunia yang sering kali penuh dengan ketidakpastian dan kebencian, bila kita menunjukkan kasih, perhatian dan kebaikan, upaya tersebut dapat menarik orang lain kepada Kristus.
Contoh Nyata
Mari kita lihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan, kita menunjukkan kepada orang lain betapa besar kasih Kristus. Misalnya, seorang relawan di panti asuhan, seorang guru yang tulus mendidik tanpa pamrih, atau seorang tetangga yang siap membantu saat kesulitan. Tindakan-tindakan ini bagaikan cahaya yang menerangi kegelapan dan memberikan harapan kepada mereka yang memerlukan.
Kompetisi Antara Terang dan Kegelapan
Dalam masyarakat modern ini, kita kerap kali menghadapi tantangan ketika usaha kita untuk menjadi terang terhalang oleh pengaruh negatif dari lingkungan sekitar. Ketika banyak orang memilih untuk mengikuti arus, kita ditantang untuk berdiri teguh. Namun, adalah hal yang penting untuk diingat bahwa bukan berarti kita harus menjauh dari dunia ini. Tugas kita adalah menjadi terang di tengah-tengah dunia yang gelap.
Membangun Komunitas Terang
Satu cara untuk melakukannya adalah dengan membangun komunitas yang kuat. Ketika kita berkumpul dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama, kita dapat saling mendukung dalam penyebaran terang. Secara kolektif, kita dapat mencapai lebih banyak daripada yang kita bayangkan. Gereja sebagai komunitas pengikut Kristus harus menjadi contoh terang bagi masyarakat. Keterlibatan dalam kegiatan sosial, pelayanan masyarakat, dan penginjilan adalah cara untuk menjangkau banyak orang.
Pesan yang Relevan Dengan Kehidupan Sehari-hari
Saat kita menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan, baik di tempat kerja, di sekolah, atau di rumah, kita harus ingat untuk selalu menjadi pembawa terang. Misalnya, dalam situasi konflik, alih-alih memperkeruh situasi dengan kata-kata pedas, kita bisa memilih untuk berbicara dengan bijak dan penuh kasih. Kita bisa menjadi mediator yang membawa kedamaian.
Ruang Untuk Berubah
Penting untuk diingat, bahwa menjadi terang bukan berarti kita harus sempurna. Semua orang memiliki kekurangan, dan kita tidak selamanya akan berhasil dalam setiap situasi. Namun, seperti yang tertulis dalam Alkitab, Tuhan menghendaki pertobatan dan perubahan hati. Ketika kita berusaha untuk menghidupi nilai-nilai Kristiani, walaupun kita jatuh, kita tetap bisa bangkit kembali dan menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Matius 5:16 adalah panggilan untuk tidak hanya hidup bagi diri sendiri tetapi juga untuk menjadi terang yang mencerminkan kasih dan kebaikan Tuhan di tengah dunia yang gelap ini. Mari kita menantang diri kita untuk hidup tidak egois, untuk terlibat dalam kehidupan orang lain, dan untuk memancarkan terang Kristus melalui perbuatan baik kita. Dengan demikian, kita bukan hanya memberkati orang lain, tetapi juga memuliakan Bapa kita di sorga.
Referensi
- Alkitab Terjemahan Baru (TB) – Matius 5:16
- Louis McBurney, Kehidupan Dalam Terang Kristus
- John Stott, Pengikut Kristus yang Sejati
Dengan merenungkan dan menerapkan prinsip ini, kita akan menjadi agen perubahan yang nyata, yang tidak hanya memberi terang tetapi juga menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Mari kita dorong satu sama lain untuk bercahaya di dunia yang sering kali gelap, agar semua orang dapat melihat perbuatan baik kita dan memuliakan Nama-Nya.